Author: andrisaragih

TUGAS ICT EXPO – 21 Oktober 2016 – SmartHome

Joel Andri Prasetya Saragih

( 1101124341 )- Teknik Telekomunikasi

 

Kunjungan di salah satu Boot ICT EXPO - PT Telkom Akses, mengenai prototype "Smart Home"

Kunjungan di salah satu Boot ICT EXPO – PT Telkom Akses, mengenai prototype “Smart Home”

 

Jadi pada hari itu (21 Oktober 2016) saya mengunjungi boot ICT Expo, dan saya tertarik mengunjungi boot dari PT Telkom Akses. Disana ada sebuah prototype yang dipamerkan dalam boot tersebut. Prototype yang dipamerkan adalah mengenai rancangan “Smart Home” yang digagas oleh PT Telkom Akses, atau yang sudah banyak kita ketahui melalui layanan IndiHome. Dimana pelanggan dapat menggunakan layanan tersebut jika berlangganan,

Apa maksud dari konsep “Smart House” yang digagas oleh PT Telkom tersebut?

 

Jadi  konsep “smarthome” adalah sebagai bagian penting dalam mewujudkan  kota pintar yang dicita-citakan pemerintah kota.  Telkom sudah melengkapi rumah-rumah yang baru selesai dibangun pengembang dengan aplikasi IndiHome, yang memungkinkan operasional rumah melalui “broadband” atau jaringan internet. Dengan IndiHome, kita bisa awasi rumah dari mana saja, ini sebagai fungsi keamanan. Karena berbasis jaringan telepon rumah, maka pasti bisa untuk komunikasi, juga hiburan dan edukasi melalui sejumlah saluran yang tersedia.

Selain  menawarkan konsep pelayanan smarthome, IndiHome juga punya aplikasi keamanan yang bernama tombol panik. Dengan aplikasi ini, masyarakat yang mengalami tindak kejahatan, cukup menekan tombol di aplikasinya pada smartphone, maka akan terkirim tanda bagi polisi setempat yang akan segera datang dan membantu.

Gambaran dari konsep aplikasi untuk "SmartHome"

Gambaran dari konsep aplikasi untuk “SmartHome”

 

 

Tampilan dalam smart home  sangat berbeda dengan rumah konvensional. Smart home sangat menonjolkan kecanggihan teknologi. Fitur-fitur yang tersemat pun sudah canggih dan modern, bahkan Anda bisa mengontrol kegiatan di dalam ruangan hanya dengan mengaktifkan satu remote.

Di Indonesia, konsep smart home ini sudah mulai ditawarkan oleh beberapa pengembang. Hal ini dilakukan untuk menarik minat pasar yang terus menginginkan inovasi pada tempat huniannya. Masyarakat tentu perlu kenyamanan dan keamanan di dalam rumah. Dan smart home tak hanya diterapkan pada rumah saja, namun sudah menyasar pada hunian tingkat seperti apartemen, terintegrasi juga dengan sistem camera cctv secara real-time.

Konsep rumah pintar ini memang didominasi oleh aplikasi teknologi. Aplikasi inilah yang memudahkan penghuni rumah maupun apartemen untuk menyalakan dan mematikan lampu, mengaktifkan air conditioner, televisi, perangkat elektronik hingga sistem otomatisasi untuk operasi pintu dan jendela, hanya melalui remote atau telepon seluler. Pun, ada juga yang menyematkan fitur mood lamp yang berfungsi mengubah warna lampu di dalam ruangan. Lampu tersebut bisa diatur lebih terang atau lebih redup sesuai dengan kebutuhan si penghuni.

Fitur yang tersemat dalam rumah  antara lain dapat mengendalikan hampir seluruh instalasi rumah, mulai dari televisi, pendingin udara dan perangkat elektronik lainnya. Kelebihan yang ditawarkan adalah personal PIN ID, yang memungkinkan setiap penghuni mempunyai akses pengaturan rumah pintarnya. Mulai dari instalasi lampu, pendingin udara, kamera CCTV dan panic button, di kendalikan langsung dari smart phone.

Jadi intinya apabila user menggunakan smarthome  mendapat manfaat, yaitu:

-Mengontrol keadaan rumah setiap saat

Keamanan sangat terjamin

=Kendali dalam satu perangkat

Alarm setiap agenda penting

Fasilitas hiburan yang modern

Ramah lingkungan dan energi

Sistem/ Arsitektur dari konsep "SmartHome".

Sistem/ Arsitektur dari konsep “SmartHome”.

 

 

Alat Elektronik yang bisa digabungkan dengan "SmartHome"

Alat Elektronik yang bisa digabungkan dengan “SmartHome”

SmartHome ini dibangun dengan  sebuah jaringan fiber-optic kecepatan tinggi yang membuat “lingkungan terhubung” , menjadi lebih dahsyat lagi.

Berikut saya lampirkan sebuah  link video yang menayangkan tentang gambaran dari SmartHome , layanan yang ditawarkan oleh PT Telkom Indonesia :

Terimakasih.

 

Sumber : http://www.beritasatu.com/properti/331452-telkom-bantu-pengembang-wujudkan-smarthome.html

http://www.rumah.com/berita-properti/2015/12/112343/gunakan-smart-home-kenali-dulu-fitur-fiturnya

 

SISKOMSAT (II)


PENGARUH MASSA SATELIT TERHADAP PARAMETER SATELIT LAINNYA

Massa Satelit itu tidak ada pengaruhnya dengan ketinggian. Tapi berperngaruh terhadap adanya sumber non gravitasi, seperti radiasi matahari ,adanya tekanan dari atmosfir dan juga bentuk permukaan bumi yang tidak bulat.  Karena dalam rumus kepler dijelaskan bahwa ketinggian itu berbanding terbalik dengan massa,

download

Dengan m = massa satelit, M = massa bumi, v = kelajuan satelit, R = jarak satelit diukur dari pusat bumi.
Sebagi contoh, satelit geosinkron yaitu satelit yang tetap berada di atas titik yang sama di atas katulistiwa. Jadi kelajuan satelit geosinkron diatur sedemikan rupa sehingga satelit tersebut mengelilingi bumi dengan periode yang sama dengan periode rotasi bumi, yaitu 24 jam. Satelit tersebut harus memiliki kelajuan sekitar 3,070 km/jam, dan mengorbit pada ketinggian 36000 km di atas permukaan bumi.

 

 

Teori Dasar Geometri Ruang Angkasa

Mempelajari masalah orbit satelit, yaitu menyatakan posisi satelit sebagai fungsi waktu dan menentukan lintasannya pada ruang angkasa, sebenarnya sama saja dengan mempelajari gerak planet-planet mengitari matahari atau bulan mengitari bumi. Kesamaan ini terjadi karena suatu satelit buatan dapat dianggap sebagai suatu satelit alam, seperti halnya planet-planet bagi matahari atau bulan bagi bumi, sehingga semua hukum gaya, gerak, kecepatan, dan sebagainya yang berlaku pada satelit alam berlaku juga bagi satelit buatan.

Pada awal abad ke -17, Kepler menemukan hukum yang mengatur pergerakkan planet yang kemudian dikenal sebagai hukum Kepler yang terdiri dari tiga buah ketentuan, yaitu:

  1. Hukum Kepler I : Setiap planet bergerak mengitari matahari dengan lintasan berbentuk ellips dengan matahari sebagai salah satu pusatnya.
  2. Hukum Kepler II : Juring yang dibentuk oleh lintasan planet dan matahari pada pusatnya pada selang waktu yang sama akan mempunyai luas yang sama
  3. Hukum Kepler III : Perbandingan kuadrat dari periode (T) terhadap pangkat tiga dari sumbu semi mayor (a) adalah sama untuk semua planet pada tata surya kita. T2 / a3 adalah konstan.

Sementara itu dari hukum Newton memperlihatkan bahwa hukum Kepler  ke II akan terjadi jika planet dipengaruhi oleh gaya tarik yang selalu mengarah ke titik pusat tertentu, yaitu matahari sebagai pusat gaya. Untuk memenuhi hukum Kepler I, gaya tersebut harus berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara planet dan matahari (1/r2). Akhirnya, dengan memenuhi hukum Kepler III, gaya tersebut haruslah sebanding dengan massa planet.

Hal-hal tersebut di atas dinyatakan oleh Newton dalam hukum gravitasinya dimana Newton mengangap tidak hanya matahari yang mempengaruhi planet dalam hal ini, tetapi juga setiap massa yang satu (m1) mempengaruhi massa yang lainnya (m2), dengan sebuah gaya yang arahnya sepanjang garis hubung antara kedua massa tersebut dan besarnya gaya (F).

SISKOMSAT ( Sistem Komunikasi Satelit)


 

Image result for satelit

Joel Andri Prasetya Saragih ( 1101124341)

 

(Telecommunication Engineering)

 

*What does Satellite Communications mean?*

Satellite communications is the use of satellite technology in the field of communications. The services provided by satellite communications are voice and video calling, internet, fax, television and radio channels.

Satellite communications can provide communication capabilities spanning long distances and can operate under circumstances or conditions which are inoperable for other forms of communication.

 

 

#The Main Advantages offered by Satellite Communication :

-> Cost Effectiveness – Cost of satellite capacity does not increase with the number of users/receive sites, or with the distance between communication points. Whether crossing continents or staying local, satellite connection cost is distance insensitive. b.

-> Global Availability – Communications satellites cover all land masses and there is growing capacity to serve maritime and even aeronautical markets. Customers in rural and remote regions around the world who cannot obtain high speed Internet access from a terrestrial provider are increasingly relying on satellite communications.

-> The satellite can form the star point of a communications net, simultaneously linking many users who may be widely separated geographically.

-> The same feature enables satellites to provide communications links to remote communities in sparsely populated areas that are difficult to access by other means.

-> Satellites are also used for remote sensing, examples being the detection of water pollution and the monitoring and reporting of weather conditions

 

#Distance-Insensitive Communication System :

it costs about the same to provide a satellite communications link over a short distance as it does over a large distance. Thus a satellite communications system is economical only where the system is in continuous use and the costs can be reasonably spread over a large number of users.

 

#The Comparison beetween Satellite Communication & Optical Fiber Communication System

Capture

 

#Satellite VS Optical Fiber :

1.  Optical Fiber is quicker but Satellite is slow in communication.
2.  Optical Fiber higher bandwidth but Satellite Lower Bandwidth.
3.  In case of any fault we can easily repair Fiber Optics but Satellite can not be repair.
4.  Fiber Optics initial Cast is low but Satellite is very High.
5.  Many People want to communication during jogging, driving, sailing and flying these all possible in Satellite Communication But Fiber Optics not use for them.
6.  Satellite cost low for long range communication, while optical fiber is very costly for long range communication.
7. Minimum three or four satellite can cover the whole world, Fiber optics can also do that but cost considerations are to be worked out (possible with solition communications only).
8. Satellite provide global mobile communication, for example, GPS. For optical fiber, there is no possibility of mobile terminals since cable is to be laid physically.
9. Satellite is more suitable to the rough terrain and remote areas where fiber optics and microwave can’t be used.
10. Satellite suffers from propagation delay. For optical fiber, no such delays.

 

#The Development of SKSD PALAPA  & The Evolution

1) First generation
a. Palapa A1 (8 June 1976)
b. Palapa A2 (10 March 1977)

2) Second generation
a. Palapa B1 (19 June 1983)
b. Palapa B2 (6 February 1984 – Failed), replaced by B2P
c. Palapa B2P (20 March 1987)
d. Palapa B2R (20 March 1990)
e. Palapa B4 (7 May 1992)

3) Third generation
a. Palapa C1 (1 February 1996)
b. Palapa C2 (16 May 1996)

In 2009, Indosat launch Palapa D, which it has lifetime until 2010 or 2011.
Telkom also launch Telkom-1 on 16 November 2005 to replace Palapa B4. Until now, Telkom has launched three satellites, Telkom-1, Telkom-2, and Telkom-3 (failed), and the next Telkom will launch Telkom 3S to replace Telkom-3 which has failed to orbit.

#The Development of INTELSAT

In 1965, Intelsat established the first commercial global satellite communication system named
INTELSAT-1 or Early Bird, and then INTELSAT has launched several satellites, such as:
a. INTELSAT-16 (Febuary 2010)
b. INTELSAT-17 (November 2010)
c. INTELSAT-28 (October 2011)
d. INTELSAT-22 (March 2012)
e. INTELSAT-19 (June 2012)
f. INTELSAT-20 (August 2012)
g. INTELSAT-21 (August 2012)
h. INTELSAT-23 (October 2012)
i. INTELSAT-30 (October 2014)

 

#The Meaning of : S/N, C/No, Eb/No, dB, dBm, dBW, and dBmo :

a. S/N : is a measure used in science and engineering that compares the level of a
desired signalto the level of background noise.
b. C/No : is a measure used in science and engineering that compares the level of a
desired signal to the level of background noise.
c.  Eb/No : the energy per bit to noise power spectral density ratio
d.  dB : decibel, expresses the ratio of two values of a physical quantity, often power or
intensity
e.  dBm : power relative to 1 milliwatt
f.  dBW : power relative to 1 watt.
g.  dBmo : decibels relative to 1mW at point of zero reference level

Tugas Rekayasa Jaringan – ICT Expo

 

AirMagnet WiFi Analyzer PRO

( Anytime, Anywhere, Wireless Network Monitoring and WiFi Troubleshooting)

Overview

AirMagnet WiFi Analyzer is the industry standard tool for mobile auditing and troubleshooting enterprise Wi-Fi networks. AirMagnet WiFi Analyzer helps IT staff quickly solve end-user issues while automatically detecting Wi-Fi signal strength, security threats and wireless network vulnerabilities. The WiFi network analyzer enables network managers to easily test and diagnose dozens of common wireless network performance issues including throughput issues, WiFi connectivity issues, device conflicts and signal multipath problems.

AirMagnet WiFi Analyzer includes a full compliance reporting engine including wireless PCI compliance, SOX, and ISO, which automatically maps collected network information to requirements for wireless network compliance with policy and industry regulations. With the latest support for 802.11ac, AirMagnet WiFi Analyzer is the industry’s most accurate 802.11ac Wi-Fi troubleshooting and optimization tool that never misses any Wi-Fi traffic and helps solve problems right the first time.

The Advantages

  • Real-time accurate, independent and reliable analysis of 802.11a/b/g/n and ac wireless networks, including 3 X 3 802.11ac wireless network analysis without missing any traffic
  • Highly portable wireless network analyzer that travels to the source of the wireless network troubleshooting problems enabling faster and accurate fault-finding without any AP downtime
  • Dedicated Wi-Fi troubleshooting solution guaranteeing any wireless network fault detection as compared to “time-slicing monitoring functionality” built inside the wireless network infrastructure
  • Reduce IT costs, simplify workload and minimize user complaints by obtaining instant answers to ANY wireless network connectivity, Wi-Fi signal strength, wireless network performance, roaming, interference* and security issues using the AirWISE intelligence engine
  • Unique active toolset to isolate and troubleshoot Wi-Fi connectivity and wireless network performance issues
  • Strengthen your wireless network security by detecting and eliminating any wireless network threats and vulnerabilities
  • Auditor-ready Wi-Fi Security compliance reporting for multiple verticals including wireless PCI compliance, SOX, ISO and many more
  • Troubleshoot BYOD induced performance and wireless network security issues

maxresdefault

AirMagnet_WiFi_Analyzer_350_SM

Real_Time_Troubleshooting_Feature_4

 

 

 

 

© 2024 andrisaragih's blog

Theme by Anders NorenUp ↑